Sabtu, 08 Juli 2023 bertempat di Resort Prima Sangkanhurip Kuningan Jawa Barat, Rembuk Daerah kembali digelar. Kali ini dengan mengusung tema Refleksi Kuningan Menuju Kabupaten Pendidikan. Acara yang dibuka oleh Wakil Bupati Kuningan, Muhammad Ridho Suganda, S.H., M.Si ini diikuti oleh sebanyak kurang lebih 185 peserta dan tamu undangan. Seperti tahun sebelumnya, Rembukda ini membahas tentang sejauh mana upaya dan capaian terkait pendidikan agar selaras dengan tujuan mulia yaitu menjadikan Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan.
Dihadiri Oleh beberapa stakeholder diantaranya jajaran Dewan Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), penilik, kepala sekolah. Musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), perwakilan guru, pamong budaya, Dewan Kebudayaan, akademisi. Perguruan tinggi, tokoh masyarakat, para pejabat di lingkup Disdikbud dan Pemerintah Daerah (Pemda), serta unsur lainnya.
- pinup casino
- pin up casino
- 1vin
- mosbet
- mostbet
- mostbet казино
- mosbet
- 4rabet mirror
- mosbet casino
- mostbet
- mostbet casino
- mostbet
- 1win aviator
- mosbet az
- 1 win aviator
- pinup az
- 1win tr
- pin up
- mostbet casino
- game aviator
- mostbet casino
- mostbet uz
- 1win login
- mostbet kz
- 1win casino
- pin up azerbaycan
- mostbet casino
- pinup uz
- 1 win online
- 1vin
- pinko casino
Menurut Kepala Disdikbud Kabupaten Kuningan, H. Uca Somantri, komponen penggerak menuju Kabupaten Pendidikan terbagi menjadi tiga. Yakni, (1) Komponen birokrasi manajemen kelembagaan pendidikan yang meliputi Disdikbud, Disdik Provinsi Jabar, Kemenag dan Dikti. (2) Komponen sosial budaya masyarakat yang terdiri dari organisasi kemasyarakatan (Ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi profesi (3) Komponen birokrasi pegawai pemda yang meliputi seluruh pegawai yang diorganisasikan dalam bentuk dinas, badan, kecamatan dan desa.
Sedangkan program teknis dalam mendukung akselerasinya, menfokuskan pada empat aspek. Yaitu, (1) Tata kelola layanan pendidikan yang ditandai meningkatnya pelayanan pendidikan, akurasi data pendidikan, tercapainya pendekatan manajemen IT, meningkatnya kompetensi dan disiplin pegawai. (2) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan dengan meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS). Memperluas akses kelembagaan PAUD bagi anak usia 0-6 tahun, meningkatkan angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/sederajat menjadi 100 persen. Menghilangkan angka putus sekolah SD dan SMP, zero angka mengulang, meningkatnya angka melanjutkan SD ke SMP dan SMP ke SMA, penambahan ruang kelas baru (RKB) dan rehabilitasi ruang kelas. (3) Peningkatan mutu relevansi dan daya saing pendidikan dengan maksimalisasi mutu lulusan pada setiap jenjang. Penguatan mutu proses pembelajaran di sekolah, peningkatan mutu guru, kompetensi dan literasi digital. Peningkatan prestasi akademik, peningkatan prestasi non-akademik, penguatan sistem perbukuan dan literasi. Guru non PNS 100 persen bersertifikasi pendidik dan guru 100 persen memiliki kemampuan mengembangkan kompetensi.(4) Pemajuan kebudayaan melalui pelestarian dan pengembangan budaya daerah yang terintegrasi dalam proses pendidikan dengan langkah program yang diambil. Terdiri dari inventarisasi budaya lokal yang dapat diadopsi dalam proses pendidikan, penguatan terlaksananya kegiatan ekstrakulikuler di sekolah yang mengadopsi budaya daerah.